Berkomitmen Wujudkan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, Bapas Balikpapan Hadiri Workshop Inspiratif Gagasan DP3AKB Kota Balikpapan

 

workshop anak1

BALIKPAPAN, Pornografi, Kekerasan terhadap Anak, penyalahgunaan narkotika, pencurian, penganiayaan dan sejumlah tindak pidana lainnya yang berkaitan dengan anak semakin marak di Kota Balikpapan. Pada tahun 2023 ini, hingga triwulan ketiga, Bapas Balikpapan telah menangani 116 kasus Anak dimana tindak pidana pengeroyokan masih menjadi yang terbanyak. Jika dibandingkan dengan tahun 2021 dan 2022, maka jumlah ini meningkat cukup tinggi dan tentunya menjadi perhatian banyak pihak tidak terkecuali Bapas Balikpapan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Bapas Balikpapan bersama sejumlah Komunitas Pemerhati Anak, Aparat Penegak Hukum dan Jajaran Pemerintah Kota Balikpapan mengikuti Workshop Bagi Lembaga Masyarakat Melalui Peran Pemerhati Anak/ Komunitas Anak Kota Balikpapan 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Senin (25/9).
“sudahkah anak kita hari ini mengatakan / mengirimkan pesan kepada kita, “ayah cepat pulang ya, ananda kangen” sebuah pesan monolog sebagai pembuka oleh Umar Adi, Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Kota Balikpapan dalam pembukanya. Sebuah kalimat yang menyadarkan betapa pentingnya peran orang tua dalam menentukan tumbuh kembang Anak.

Selaras dengan hal tersebut, Audra Jovani, Dosen Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang juga sebagai narasumber mengaminkan bahwa tindak pidana yang dilakukan Anak, maupun kekerasan yang terjadi pada Anak adalah bersumber dari lalainya orang tua menjalankan fungsinya dan perannya sebagai orang tua.

Kegiatan workshop ini sebagai langkah awal wadah bagi seluruh pihak baik dari unsur pemerintah, swasta, swadaya dan komunitas pemerhati anak di Balikpapan untuk bertukar pikiran dan memecahkan masalah bersama terkait Anak di Kota Balikpapan. Bapas Balikpapan yang diwakili Deasy Sukmawati, Kepala Sub Seksi Bimbingan Klien Anak menuturkan pentingnya penyelesaian permasalahan Anak sampai tuntas agar kejadian serupa tidak terulang lagi baik oleh Anak Pelaku maupun Anak Korban, serta menjadi Pelajaran bagi lingkungan disekitarnya. “pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam penyelesaian permasalahan Anak adalah untuk mencegah residu ketika terjadi permasalahan pada Anak, baik itu pemulihan mental Anak, Keluarga dan Masyarakat sekitar” tegasnya.

workshop anak2
Dalam penutupnya, Umar Adi menegaskan pentingnya sinergitas, komunikasi dan kerjasama dalam penyelesaian permasalahan Anak, “tidak bisa kita selesaikan sendiri masalah ini karena begitu kompleksnya permasalahan pada Anak, tidak ada peran kecil, semua pihak memegang peranan besar dan berarti bagi Anak, kita sedang membangun masa depan melalui anak-anak ini. Saya akan sampaikan hasil hari ini kepada Bapak Walikota Balikpapan, semua kendala Ibu dan Bapak selama bertugas, kami yakin hal ini akan mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Balikpapan” tutupnya
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama seluruh peserta untuk penyelesaian permasalahan Anak di Kota Balikpapan.


logo besar kuning
 
BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II BALIKPAPAN
KANWIL KEMENKUMHAM KALIMANTAN TIMUR

Identitas satker

Hari ini134
Kemarin194
Minggu ini956
Bulan ini2428
Total 86629

18-05-2024
PRIMA!