BALIKPAPAN – Kegiatan Pembimbingan Kepribadian merupakan agenda rutin yang menjadi bagian dari tugas dan fungsi kegiatan pembimbing kemasyarakatan. Sebagai pranata yang menyelenggarakan kegiatan pembimbingan, Balai Pemasyarakatan Kelas II Balikpapan mengadakan kegiatan "Pengembangan Kapasitas Mental Klien Pemasyarakatan"bertempat di ruang Aula Kelurahan Sepinggan Raya pada Rabu (15/11).
Pelaksanaan kegiatan ini telah memperoleh izin tempat di Aula Kelurahan Sepinggan Raya dan dalam kesempatan pembukaan kegiatan, pihak Kelurahan Sepinggan Raya diwakili oleh Sekretaris Lurah, Wa Ode Muhadjirin, S.Sos.
Bapas Kelas II Balikpapan dan Yayasan Psikologi Clarinta di bawah asuhan Ibu Dra. Dwita Salverry, MM., Psikolog, menyelenggarakan kegiatan pengembangan kapasitas klien agar mereka memiliki konsep diri, melejitkan potensi pribadi dan keterampilan yang dapat menumbuhkan sikap/mental yang lebih baik dan produktif menjalani kehidupan setelah bebas dari Lapas/Rutan dilanjutkan program reintegrasi sosial demi pulihnya kehidupan pribadi dan sosial.
Kepala Bapas Balikpapan, Enang Iskandi, menegaskan bahwa kegiatan pembimbingan kepribadian adalah bentuk implementasi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan dan Peraturan Pemerintah No 31 Tahun 1999. Menurut pasal 1 angka 2 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan menyatakan bahwa Pembimbingan adalah pemberian tuntutan untuk meningkatkan kualitas, ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani Klien Pemasyarakatan.
Kepala Bapas Kelas II Balikpapan menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan tim yang terlibat serta klien yang hadir pada kegiatan pembimbingan kepribadian hari ini. "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan tim yang terlibat tanpa terkecuali dalam menyukseskan terselenggaranya kegiatan hari ini. Selain itu, kegiatan ini mengawali upaya transformasi tugas dan fungsi pemasyarakatan dalam hal pembimbingan di mana setiap klien memiliki potensi dan kemampuan yang unik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan dan mengoptimalkan potensi diri dan sosial klien pemasyarakatan ketika mereka menjalani reintegrasi sosial dan dalam pemenuhan kehidupan dan penghidupannya di masyarakat," tutup Enang.
